Aku melangkah perlahan menuruni tangga kayu ini. Ketimbang seperti perpustakaan, aula raksasa ini bagiku lebih terlihat seperti mall besar khusus untuk buku. Ada belasan pengunjung disini dan sebagian diantaranya mengenakan jubah abu-abu dengan kepala yang ditudung. Saat aku melintasi rak demi rak, aku terkejut melihat salah satu dari mereka yang berjubah itu ketika aku berpapasan dengannya. Matanya kuning tanpa bola mata, semua giginya adalah taring, dan wajah mereka cukup menyeramkan. Ternyata bukan hanya dia, semua yang berjubah abu-abu ini wajahnya sama menyeramkannya dengan si pria berjubah dihadapanku ini.
"Per ... permisi" ucapku gugup padanya, yang kusapa malah berjalan menjauhiku dengan tatapan seperti memandang rendah kearahku.
"Gabriel, kesini nak" ujar Paman Corey mengajakku mendekatinya di salah satu rak jauh didepanku. Aku cepat-cepat berlari mendekati paman karena takut dengan para pria berjubah abu-abu itu.
"Lho wajahmu kenapa pucat begitu?" tanya paman ketika dilihatnya wajahku sedikit berkeringat.
"Mereka siapa paman? kenapa wajah mereka seram semua?" paman hanya tersenyum mendengar pertanyaanku.
"Tenang, mereka adalah makhluk-makhluk penjaga para arwah di pemakaman, mereka tinggal di sebuah kapel suci rahasia tidak jauh dari sini. Mereka juga biasa berkeliling pemakaman untuk menjaga agar tidak ada roh jahat dari luar yang mencoba cari gara-gara dengan para roh di pemakaman. Mereka kebetulan kesini cuma mampir untuk sekedar baca-baca"
"Baca-baca? jadi mereka sering datang kesini?"
"Tiap minggu dan selasa" ujar paman enteng. Ternyata paman memang sudah biasa berinteraksi dengan makhluk-makluk gaib seperti mereka.
Paman mendekat ke salah satu rak dan memperlihatkan padaku sebuah buku.
"Gabriel, apa yang kamu tahu seputar malaikat?"
"Malaikat adalah salah satu dari dua kaum pertama yang diciptakan Tuhan jauh sebelum Adam dan Eve tercipta. Dan sekarang malaikat lebih dikenal sebagai para prajurit yang berjuang di medan perang untuk menyebarkan KuasaNya di alam semesta" aku menjawab sebisaku saja berdasarkan apa yang kuketahui.
"Ya memang benar apa yang kamu bilang, tapi sebenarnya ada lagi pengertian yang lebih lengkap"
"Apa itu?" paman memperlihatkan salah satu halaman dari buku yang diperlihatkannya itu.
"Dalam bahasa kita saat ini, kata malaikat berasal dari bahasa timur tengah kuno yaitu kata mal'ak. Selain itu dalam bahasa umum kita juga mengenal istilah Angel yang berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu Angelos. Meski berbeda kata, namun dua kata ini memiliki arti yang sama yaitu 'sang pembawa pesan' atau 'para pengirim wahyu' untuk para orang-orang terpilih dalam usaha mereka menyebarkan berita tentang Kuasa Tuhan"
"Jadi, malaikat ini adalah sepasukan orang-orang yang bertugas mengirimkan Wahyu Tuhan untuk para Nabi-Nabi dari kaum manusia?" tanyaku mencoba menyimpulkan.
"Benar sekali" ujar paman.
"Kalau seandainya mereka adalah pasukan, pastinya mereka bertugas secara berkelompok. Yang Gabriel tahu jika ada suatu kelompok yang jumlahnya banyak dengan misi yang sama, biasanya akan dibuat susunan struktur pembagian tugas. Apa para malaikat juga begitu paman?"
"Tentu, dalam dunia pengetahuan seputar malaikat sendiri lebih tepatnya disebut 'struktur hierarki'."
"Struktur hierarki ya? kira-kira apa saja contohnya?" paman membalik buku yang kupegang untuk membuka halaman selanjutnya demi memuaskan rasa penasaranku.
"Gabriel pernah denger istilah Virtues, The Powers, Principalities, Archangel atau sejenisnya?"
"Iya paman, itu nama-nama fakultas di tempat Gabriel kuliah."
"Nah, nama-nama itu sebenarnya terinspirasi dari nama-nama tingkatan dalam struktur hierarki malaikat."
"Begitu ya, bisa paman jelaskan contoh-contoh pengertiannya?" sambil membolak-balik halaman di buku yang kupegang, paman mendefinisikan satu per satu dari kesembilan tingkatan hierarki.
"Struktur hierarki ini disusun berdasarkan urutan mulai dari yang posisinya terdekat dengan Tuhan, sampai ke yang posisinya terdekat dengan medan perang. Yaitu dari lingkup pertama (Seraphim, Cherubim, Thrones); lingkup kedua (Dominion, Virtues, The Powers); dan terakhir lingkup ketiga (Principalities, Archangel, Angels atau sering dijuluki Space Army)."
"Seraphim adalah jenis kelompok/ordo malaikat yang digambarkan memiliki tubuh yang anggun dan memiliki enam sayap (3 pasang di masing-masing sisi baik kiri maupun kanan). Cherubim digambarkan memiliki empat kepala dengan bentuk berbeda yaitu kepala singa dibagian depan, kepala manusia dibagian kiri, kepala elang dibagian kanan dan kepala lembu dibagian belakang, Thrones sendiri berwujud mirip seraphim walaupun sayapnya hanya 2 pasang. Lingkup pertama ini letak posisinya terdekat dengan Tuhan dan bertugas untuk menyenandungkan pujian-pujian untukNya."
"Dominion bertugas secara berkelompok, mereka selalu mampu menguasai setiap tempat yang mereka serbu dalam peperangan dengan cepat. Virtues dikenal sangat cerdik dan cekatan, mereka juga gesit dalam bergerak dan pandai menyusun strategi. The Powers memiliki tubuh yang besar dan fisik yang kuat, selain itu mereka juga dikenal tangguh dalam pertarungan ataupun duel satu lawan satu. Lingkup kedua ini posisinya berada diantara Tahta Tuhan dengan medan perang. Mereka sama-sama memiliki sepasang sayap berwarna cerah dan bertugas untuk membantu anggota malaikat dari lingkup ketiga."
"Principalities bertempur untuk melindungi suatu daerah ketika daerah itu diserang. Archangel adalah sepuluh orang komandan sekaligus pemimpin dari lingkup ketiga, mereka juga bertugas sebagai kurir pesan dari Tuhan untuk manusia. Tentara Angels bertugas mengawasi wilayah langit diatas bumi dan menjaga tiap-tiap individu dari kalangan manusia. Lingkup ketiga adalah lingkup dengan tugas paling berat karena posisi mereka berada tepat ditengah-tengah medan perang sebagai prajurit tempur. Ciri khas mereka adalah mereka memiliki sepasang sayap lebar berwarna hitam, selain itu lingkup ketiga ini dipersenjatai dengan tenaga dalam yang luar biasa untuk berperang."
Setelah menjelaskan panjang lebar seputar malaikat, aku mulai fokus seputar Archangel.
"Tunggu, bukankah Archangel hanya ada tujuh?" aku bertanya pada paman dengan mengerutkan dahi.
"Itulah yang kebanyakan diketahui semua orang, padahal sebenarnya mereka ada sepuluh."
"Paman tahu dari mana?"
Saat itulah paman memperlihatkan sebuah buku tebal dan besar dengan sampul berwarna hitam. Mungkin buku itu usianya sudah ratusan tahun atau bahkan lebih tua lagi.
"Gabriel biasanya baca Buku Genesis (Kitab Kejadian) berapa kali sehari?" tanya paman.
"Jarang, ngomong-ngomong itu buku apa paman?"
"Ini Buku Genesis berusia 1500 tahun. Buku ini belum pernah dirubah isi dan maknanya sejak pertama kali dibukukan, dan buku ini cuma tersisa dua buah. Salah satunya disimpan di museum negara. Semua kisah tentang penciptaan manusia dan perang pertama malaikat melawan iblis juga tercatat disini. Dari sinilah paman tahu kalau Archangel itu jumlahnya sepuluh."
Aku melihat buku itu yang berada dalam genggaman kedua tangan paman. Aku membalik halaman buku itu dengan hati-hati. Buku ini ditulis dengan bahasa timur tengah kuno, lembar-lembar bukunya berwarna cokelat gelap nyaris hitam sempurna sedangkan tulisannya berwarna putih pucat.
"Kalau malaikat dan iblis bertempur sejak lama, memangnya apa masalahnya sampai mereka harus bertempur?"
"Jawabannya ada di salah satu bab di buku ini, mau paman bacakan?"
"Boleh" dengan lembut, paman membalik beberapa lembar halaman dan mulai bercerita tentang isi bab yang paman baca.
(Lanjutkan ke B )