Ingatkah kau akan zaman dahulu? zaman dimana dengan bodohnya umat manusia memuja-muja benda mati. Menganggapnya sebagai Tuhan, bahkan meminta darinya segala hal yang kau inginkan.
Kau semedi di depan pohon besar. Menyiapkan sesaji dan memohon untuk kesuksesan. Ataupun meminta pada sosok boneka kecil berambut dan bertaring panjang, memintanya untuk menyakiti siapapun yang kau benci.
Di setiap pelajaran keagamaan yang kau pelajari. Kau mungkin mengetahui bahwa hal itu adalah bentuk dari budaya paganisme, pemujaan terhadap benda mati. Mungkin jika kau kaum muslimin kau akan menyebutnya 'syirik'. Terlalu mendewakannya hingga membuatmu lupa akan segalanya.
Perlahan, benda mati itu mulai mengendalikanmu.
***
Sekarang sudah abad ke 21
Harus kuakui, kalian semua semakin cerdas. Mampu menciptakan hal-hal luar biasa yang dulunya hanya sebatas fiksi. Laptop, Handphone, Mobil, semuanya adalah bukti dari kecerdasan yang kalian miliki. Namun yang paling kuakui ialah pencapaian terbaik kalian. Yaitu dunia online.
Di dalam bus kota, pria dan wanita duduk di bangku penumpang, terpaku menatap layar handphone mereka. Anak-anak memilih duduk di bangku taman menatap tab dan menolak jungkat-jungkit ataupun ayunan. Bayi-bayi menatap televisi dengan tatapan kosong seolah tidak mengerti dengan gambar dua dimensi lucu yang bergerak-gerak dalam layar itu. Pria dan wanita memilih di kamar, menatap nanar layar laptop dan PC mereka ketimbang berkumpul bersama di ruang keluarga.
Remaja pun kini memilih komik online ketimbang membeli komik langsung dari toko buku. Para suami lebih suka melihat situs porno ketimbang melakukannya langsung pada istrinya sendiri.
Bahkan mendownload film pun lebih dipilih ketimbang pergi sendiri ke bioskop. Semua memilih yang digital ketimbang yang real. Dan yang kumaksud, adalah semuanya. Apapun itu baik yang positif, maupun yang bodoh hingga yang mengganggu.
Kau mungkin akan beralasan "setidaknya hal itu tidak seburuk mencicipi narkoba ataupun seks bebas".
Tapi apa kau yakin dunia digital-mu aman sepenuhnya?
***
Oke, kau bisa sebut aku kampungan atau gaptek. Bahkan aku pribadi juga sebenarnya suka dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi saat ini. Masalahnya ialah, ciptaan manusia selalu memiliki kelemahan, sekalipun itu adalah yang tercanggih. Kau mungkin sudah tahu, 'kelemahan' macam apa yang kumaksud.
Ya, benar ..., KECANDUAN.
Lalu apa kaitannya dengan omong kosong seputar berhala tadi?
Aku yakin kau sudah tahu apa maksudnya. Benar, kau semakin menjauhi kehidupan sosialmu.
Aktivitas di handphone semakin membuatmu sulit berkomunikasi secara langsung, benar?
Game online semakin membuatmu sulit membagi waktu antara istirahat dengan aktivitas fisik, benar?
PC di kamarmu membuatmu terpaku 24 jam non stop tanpa sedikitpun membuka jendela, benar?
Kau bahkan memilih membuat status doa ketimbang beribadah secara langsung, benar?
Bahkan pria pun kini menjadi pengecut dengan mengumpat lewat timeline ketimbang langsung menghajar orangnya, benar?Intinya, kau mulai menolak kehidupan nyata-mu. Kau memilih menghabiskan waktu bersama 'mainan'mu hingga mendewakannya. Sisi sosialmu perlahan terkikis oleh unsur adiktif dalam konten-konten yang kau lihat dari layar. Jiwamu perlahan tenggelam dalam server-server mereka, hingga batinmu benar-benar ..., kosong.
Sekali lagi, benda mati telah mengendalikanmu.
Jika aku benar, selamat untukmu.
Kini kau tidak ada bedanya dengan pemuja berhala.